White is beautiful! Or not? Part 1

Untuk versi Bahasa Indonesia, silakan gulir ke bawah.

In many cultures, a light skin colour is desirable. A lighter teint is considered to express higher status, wealth and beauty. In African and Asian countries mostly women (but also men) use all kinds of measures to “optimize” their skin in order to increase their “value”. Almost all of these treatments come with health hazards, some with permanent disfiguration, addiction and other harm.

We have previously posted a video on the dangers of skin bleaching.

Now we present three interviews with African women who talk about their experience with skin bleaching.

Zulaika about Skin-Bleaching

When I was studying secondary education, I had friends who loved beauty, we often discussed about beauty and how we can be more beautiful and sometimes we talk about society around us which give priority to white girls because they believe that the one with white skin is the most beautiful, even when it was time for men to marry, they chose white women who were given more expensive dowries than those with dark skin. My friends and I made a decision and went to buy cosmetics to change the appearance of our skin and fulfil the honour of entering the group of beautiful girls, after using them I got results very quickly, my face started to become white, and I found myself attractive.

After three years when I had finished secondary education, I started to see the effects of the cosmetics I used, I could no longer walk in the sun, I had two colours in my body, my face was white, but my hands and feet were black, my body’s immunity decreased and I started get sick frequently, after a while I started getting skin disease.  I decided to go to the hospital and a got treatment from a dermatologist and he confirmed to me that the problems I had were caused by using the harsh cosmetics and he gave me enough knowledge about skin bleaching.

I end up my story by telling other girls that; beauty is self-confidence, beauty is taking care of the health of your skin and get comfortable in your own skin.

Pemutihan Kulit

Cerita dari Karatu

Pada banyak budaya, warna kulit yang cerah sangat diidamkan. Warna kulit yang cenderung lebih terang dianggap sebagai tanda tingginya status diri, kekayaan, dan kecantikan pada seseorang. Negara-negara di Afrika dan Asia, kebanyakan wanita (dan juga pria) menggunakan segala cara untuk “mengoptimalkan” kulit mereka untuk meningkatkan “nilai’ mereka. Hampir semua perawatan yang dilakukan dapat berbahaya bagi kesehatan, beberapa di antaranya dapat menyebabkan kerusakan permanen, ketergantungan dan bahaya lainnya.

Kami sebelumnya telah memposting video tentang bahaya dari memutihkan kulit.

Stop-motion video by Khalid Abdullah

Sekarang kami menyajikan tiga wawancara dengan wanita Afrika yang menceritakan tentang pengalaman mereka tentang pemutihan kulit.

Wawancara dilakukan oleh rekan kerja kami, Agripina, di Karatu, Tanzania.

Zuleika

Ketika saya belajar di sekolah menengah, saya punya teman-teman yang sangat menyukai tentang kecantikan, kami sering berdiskusi tentang kecantikan dan bagaimana kami dapat menjadi lebih cantik dan terkadang kami berbicara tentang masyarakat di sekitar kami yang mengutamakan perempuan berkulit putih karena mereka percaya bahwa yang berkulit putih adalah yang paling cantik,

bahkan ketika tiba waktunya bagi laki-laki untuk menikah, mereka memilih perempuan berkulit putih yang diberi mahar lebih mahal daripada mereka yang berkulit gelap. Saya dan teman-teman saya mengambil keputusan dan pergi membeli kosmetik untuk mengubah penampilan kulit kami dan merasa bangga untuk masuk ke dalam kelompok gadis-gadis cantik, setelah menggunakan kosmetik, saya mendapatkan hasil yang sangat cepat, wajah saya mulai menjadi putih, dan saya merasa diri saya menjadi menarik.

Setelah tiga tahun telah menyelesaikan sekolah menengah, saya mulai melihat efek dari

kosmetik yang saya gunakan, saya tidak bisa lagi berjalan di bawah sinar matahari, saya memiliki dua warna di tubuh saya, wajah saya putih, tetapi tangan dan kaki saya hitam, kekebalan tubuh saya menurun dan saya mulai sering sakit, dan setelah beberapa lama saya mulai terkena penyakit kulit. Saya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan dari dokter kulit dan dia mengkonfirmasi kepada saya bahwa masalah yang saya alami disebabkan oleh penggunaan

kosmetik berbahan keras dan dia memberi saya pengetahuan yang cukup tentang pemutihan kulit.

Saya mengakhiri cerita saya dengan memberi tahu kepada gadis-gadis lain bahwa; kecantikan yang sebenarnya adalah kepercayaan diri, kecantikan adalah menjaga kesehatan kulit dan merasa nyaman dengan kulitmu sendiri.


The interviews were conducted by our Tanzanian employee Agripina.

www.twiga-hostel.com

Translation to Bahasa Indonesia was done by Anindya Kayla Eral.